Rabu, 24 Juni 2009

SELAMAT ULANG TAHUN NKRI KE-63 DAN SELAMAT ULTAH KE-26 ROMAN LINDO


Tema:
Dengan Keanekaragaman SARA
Mari Kita Junjung Nilai Semboyan, Hidup atau Mati
Untuk Mempertahankan NKRI


Tiap tanggal 17 Agustus kita merayakan hari MERDEKA, Merdeka merupakan titik awal bangsa untuk bebas menentukan nasip sendiri, palawan-pahlawan telah berjuang rela mengorbankan seluruh jiwa dan raga walaupun harus gugur untuk membela ibu pertiwi, sekarang mereka telahpun diakui sebagai pahlawan baik yang dikenal maupun yang tidak, hasilnya Merdeka diwariskan untuk semua rakyat Indonesia, dulu mereka oleh penjajah disebut estrimis dan pemberontak namun keyakinan untuk kehidupan anak cucu yang lebih baik menjadi tekad yang kokoh apapun resiko yang dihadapi, kini pemasangan bendera, umbul-umbul dan semua hiasan yang menggambarkan nasianalisme tanpa halangan, namun disayangkan hal tersebut munculkan hanya satu kali dalam satu tahun, setelah Tujuh Belasan semua dilupakan dan kembali sepi.
Ke Merdekaan memang penuh liku, ke Merdekaan negeri ini masih sangat belum sempurna, Rakyat yang sampai saat ini masih dijajah oleh oknum penguasa yang mengatas namakan ” Rakyat “, 63 tahun kemerdekaan negeri ini sudah berlalu jika usia sekolah dasar sampai sarjana paling lama 20 tahun ditambah 2 tahun S2 berarti negara kita sudah banyak S S nya, namun tingginya biaya pedidikan membuat 15,4 juta orang rakyat negeri ini buta hurup suatu hal yang sangat memilukan untuk sebuah bangsa.
Kenyataannya dapat kita lihat, buruh, kuli bangunan, petani, masih harus berjuang mati-matian dan untuk sekedar mendapatkan sesuap nasi, diperparah dengan kenaikan harga sembako yang terus meroket, PHK dimana-mana, menurut World Food Programme (WFP) tahun ini tercatat 13 Juta Anak Kelaparan dan 100 Juta Orang Miskin di negeri ini, perbedaan sangat menjolok dengan data pemerintah, Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan hanya 37,17 juta rakyat miskin, sedangkan jumlah penduduk indonesia diperkirakan berkisar 225 juta jiwa, benar atau tidak data antara WFP Dan BPS berati setengah rakyat bangsa ini dalam katagori miskin, potret negeri tampak jelas dengan semakin bertambahnya tingkat pengangguran, anak jalanan makin banyak, pengemis dimana-mana, busung lapar, anak-anak usia sekolah terpaksa bekerja, antrian minyak tanah semua dapat kita saksikan diseantero negeri baik lewat layar tv atau langsung.
Apa kata pemimpin-peminpin bangsa ini jika mau PILKA-U/DA janji manis terus terucap tanpa alur sedangkan kenyataanya itu tidak pernah terealisasi, Lihatlah betapa naif dan butanya mata hati para anggota dewan negeri ini ketika mereka memaksa untuk berkunjung ke luar negeri. Sementara Rakyat negeri ini mejerit minyak tanah hilang, kelaparan dimana-mana dan Ketika bencana terus melanda dari Aceh, Sumbar, Yokya, Jatim, Maluku, Biak, mereka para wakil raktyat terus menikmati kemewahan dari butir-butir keringat Rakyat dan bumi pertiwi, hanya dengan kalimat untuk kepentingan negeri ini juga, mereka tetap berangkat… Lalu apa yang sudah mereka dapat? Dari kunjungandan study banding, belanja barang-barang mewah, hotel mewah pokoknya semua mumpung wah. Wakil rakyat yang harusnya ditauladani semakin menggila, uang rakyat bermilyar-milyar dirampok untuk kepentingan pribadi, dari mulai mark up Mobil damkar, tanjung api-api, pembelian kapal patroli, ilegal loging, BLBI, batubara, BI, itu baru satu ranting dari sebauh pohon besar.
KeMerdekaan di negeri ini sepertinya, hanya dirasakan oleh Rakyat dalam bentuk iring-iringan karnaval serta panjat pinang atau berbagai perlombaan untuk melupak sejenak beban kehidupan. Minimal Rakyat negeri ini bisa tersenyum bersama satu tahun sekali ketika mereka memperingati ulang tahun negerinya keMerdekaan negerinya. Namun sesungguhnya mereka mungkin tidak menyadari bahwa negeri ini sebenarnya masih dijajah oleh KORUPSI yang mungkin tidak lama lagi akan menghancurkan negerinya sendiri.
KeMerdekaan sesungguhnya adalah bila kita sudah bisa merasakan adil makmur secara merata keseluruh negeri. Adil dalam arti kata merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tanpa membedakan ras, suku, agama atau budaya. Makmur dalam arti kita sudah bisa hidup dalam kesejahteraan secara materi dan non materi. Adil dan makmur dalam arti kita bisa sejahtera secara moral dan bisa memandang diri dan orang lain sama seperti kita memandang diri kita sendiri.

Selamat hari Ulang Tahun Untuk Negeri Tercinta ke 63, Wahai pemimpin-pemimpin Negeri Janganlah Siasiakan darah Para pehlawan-palawan Yang Telah Gugur dalam Mempertahankan NKRI, Bangunlah bangsa ini sesuai cita-citanya.
Merdeka, Merdeka, Merdeka...........!

By:
Roman Lindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar